Ngaji Bareng Gus Riqza, Kitab Tarikhul Hawadits Wal Ahwal an Nabawiyyah

Pertemuan ke-14 : Putra dan Putri Rasulullah

KUDUS, ARWANIYYAH.com – Pertemuan ke-14 Ngaji Kitab Tarikhul-Hawadits wal-Ahwal an-Nabawiyah bersama K.H. Riqza Ahmad, SQ., M.A. terlaksana pada malam Ahad, 28 Oktober 2023 bertepatan dengan 13 Rabiul Akhir 1445 H. Ngaji rutinan setiap malam Ahad akhir bulan ini disiarkan secara live streaming di akun YouTube Santrisae pada pukul 19.30 WIB (bakda Isya) dan bertempat di ndalem K.H. Riqza Ahmad, SQ., M.A. Berikut adalah ringkasan pengajiannya:

Nabi Muhammad SAW memiliki beberapa putra dan putri. Putra pertama Nabi Muhammad bernama Sayyid Al-Qasim. Oleh karena itu, Rasulullah juga dijuluki Abul-Qasim. Sayyid Al-Qasim lahir pada saat Nabi Muhammad belum menerima risalah kenabian dan wafat ketika berusia dua tahun.

Putra kedua bernama Sayyid Abdullah. Sayyid Abdullah memiliki julukan Ath-Thayyib dan Ath-Thâhir. Beliau dilahirkan setelah Nabi Muhammad menerima risalah. Menurut pendapat lain, Sayyid Abdullah dilahirkan sebelum Nabi menerima risalah. Terkait julukan Sayyid Abdullah, ada yang berpendapat bahwa julukan beliau hanya Ath-Thayyib, tidak ada julukan Ath-Thâhir.

Selain kedua putra yang telah disebut di atas, Rasulullah juga memiliki beberapa putri. Seluruh putri Nabi Muhammad lahir setelah Rasulullah menerima risalah, sehingga mereka memeluk agama Islam. Mereka juga pernah hijrah bersama Nabi. Putri-putri Rasulullah tersebut dilahirkan oleh Sayyidah Khadijah Radhiyallâhu ‘Anhâ.

Putri tertua Rasulullah bernama Sayyidah Zainab. Beliau menikah dengan Abu al-‘Ash bin al-Rabî’ yang telah masuk Islam. Dari pernikahan tersebut, Sayyidah Zainab melahirkan seorang anak bernama ‘Ali yang kemudian meninggal saat usianya masih belia. Kemudian Sayyidah Zainab melahirkan seorang anak lagi yang bernama Umamah. Umamah inilah cucu Rasulullah yang pernah beliau gendong saat shalat.

Setelah bibinya wafat (Sayyidah Fathimatuzzahro), beliau (Sayyidah Umamah) dinikahi oleh Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah atas dasar wasiat dari Sayyidah Fathimah. Setelah status Sayyidah Umamah tidak menjadi istri Sayyidina ‘Ali, beliau dinikahi oleh Al Mughiroh bin Naufal bin Al Harits bin Abdul Muttholib dan dikaruniai seorang putra bernama Yahya. Sayyidah Umamah wafat dengan masih menyandang status sebagai istri Al Mughiroh.

Putri Rasulullah yang selanjutnya adalah Sayyidah Ruqayyah. Beliau dinikahi oleh Sayyidina ‘Utsman bin ‘Affan. Sayyidah Ruqayyah melahirkan anak bernama Abdullah. Sayyidah Ruqayyah meninggal saat Zaid bin Haritsah datang membawa kabar gembira atas kemenangan kaum muslimin dalam perang Badar. Kemudian Sayyidina Utsman menikahi saudari Ruqayyah, yaitu Sayyidah Ummu Kultsum. Sayyidah Ummu Kultsum meninggal di sisi Utsman pada bulan Sya’ban tahun 9 Hijriah.

Putri bungsu Rasulullah adalah Sayyidah Fatimah. Beliau dinikahi oleh Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib. Dari pernikahan tersebut Sayyidah Fatimah memiliki beberapa putra dan putri, yaitu Sayyidina Hasan, Sayyidina Husain, dan Sayyidina Muhsin Radhiyallahu ‘Anhum. Hanya saja, Sayyidina Muhsin wafat saat usianya masih kecil. Kemudian Sayyidah Fatimah melahirkan beberapa putri yang bernama Sayyidah Ruqayyah, Sayyidah Zainab, dan Sayyidah Ummu Kultsum. Putri Sayyidah Fatimah yang bernama Sayyidah Ruqayyah wafat sebelum mencapai usia balig. Adapun Sayyidah Zainab –putri Sayyidah Fatimah– dinikahi oleh Abdullah bin Ja’far dan melahirkan putra yang bernama ‘Ali. Hanya saja, lahir dalam keadaan meninggal. Sedangkan Sayyidah Ummu Kultsum yang juga merupakan putri Sayyidah Fathimah dinikahi oleh Sayyidina Umar bin al-Khaththab. Dari pernikahannya dengan Sayyidina Umar, Sayyidah Ummu Kultsum melahirkan anak bernama Zaid. Kemudian kedudukan Umar sebagai suami digantikan oleh ‘Auf bin Ja’far, kemudian digantikan lagi oleh saudaranya, yaitu ‘Abdullah bin Ja’far.

Putra Nabi yang selanjutnya adalah Sayyid Ibrahim. Beliau dilahirkan oleh istri Rasulullah yang bernama Mâriyah al-Qibthiyyah di Madinah. Hanya saja, beliau wafat pada malam ketujuh puluh setelah hari kelahirannya. Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa beliau hidup hingga menginjak usia tujuh bulan atau delapan bulan. Semua putra dan putri Nabi meninggal ketika Nabi masih hidup, kecuali Sayyidah Fatimah. Sayyidah Fatimah wafat tujuh bulan setelah wafatnya Rasulullah.

Bagikan artikel ini
Artikel Terkait
Mengenal Mushaf Al-Quddus
Mengenal Mushaf Al-Quddus4 September 2023

Tinggalkan Balasan